Rabu, 03 November 2010

I will always do.

Ku tak sanggup meningggalkanmu walau sesaat
Ku tak sanggup pergi darimu walau sekejap
Tak terbesit niatku tuk menjauh darimu
Tak tepikir niatku tuk berpisah darimu

Ini cuma sementara sayang
Bukan untuk slamanya
Kan kusimpan hati ini, cinta ini, raga ini
Hanya untuk dirimu

Kucoba menahan tetes airmata ini
Untuk menguatkanmu, menyemangatimu
Walau perih dihatiku
Kucoba untuk berdiri tegak

Aku pergi untuk dirimu
Untuk meraih cintamu
Untuk menyatukan cinta kita
Agar tetap abadi untuk slamanya

Hunnie, genggamlah tangan ini dan rasakan
Bahwa aku mencintaimu...

Dedicated to you, Hunnie...
Hope you'll wait for me and I will always do.

Berfikir Sejenak

Berpikirlah sejenak…
Wahai ombak besar dan kecil
Yang menghantamkan deburnya
Di setiap hari, di setiap waktu
Kepada sebongkah karang di tepi pantai
Pernahkah terlintas dibenakmu
Seandainya karang itu adalah kau…
Sekiranya…akankah kau mampu
Tetap berpijak di sini tanpa bergeser sekalipun
Berpikirlah sejenak…
Wahai angin ribut berjubahkan badai
Yang mengirimkan ribuan tangan-tangannya
Untuk menumbangkan setiap perlawanan
Batang-batang pohon tertua di tengah hutan
Pernahkah terlintas dibenakmu
Seandainya batang-batang pohon itu adalah kau…
Sekiranya…akankah kau mampu
Tetap mempertahankan ratusan daun serta rantingnya, tanpa terpisah sekalipun…
Berpikirlah sejenak…
Wahai terik penguasa siang hari
Yang menghukum lalu membakar
Ratusan harapan doa-doa tulus
Seorang musafir di tengah gurun tak bertuan
Pernahkah terlintas dibenakmu
Seandainya musafir itu adalah kau…
Sekiranya…akankah kau mampu
Tetap melangkah kendati dahaga telah membuat sekarat sekalipun…
Berpikirlah sejenak…
Wahai makhluk yang masih memiliki nurani
Berpikirlah sejenak…
Wahai makhluk yang masih terkasihi
Berpikirlah sejenak…
Sebelum aku benar-benar mentiadakanmu dari hati

Entah

Entah karena apa
Menilaimu…
Merupakan suatu keharusan
Entah karena apa
Memujimu…
Merupakan awal sebuah ucapan
Entah karena apa
Memikirkanmu
Merupakan rutinitas yang tak terlupakan
Entah karena apa..., aku seperti ini
Apakah karena engkau…?
Entahlah…
Namun sepertinya sedikit pertemuan ajaib
Telah mengubah semuanya
Dan membuatku selalu rindu akan sosok itu

Engan Tuk Berkisah

Ku tinggalkan pena
Di sisi kekasihnya
Ku acuhkan...
Ku biarkan tergeletak
Menghadap sesukanya
Sembarang saja
Lalu dikuburkanlah
Oleh debu - debu waktu
Di jauhkannya dari hasrat
Yang pernah menggila
Bahkan beberapa tetes keringat hitam
Mulai mengering
Memudar...
Menemui ajal di tubuh kekasihnya
Oh...kemanakah engkau duhai hasrat
Mengapa kau tinggalkan jiwa separuh jalan
Bukankah para penikmat
Sedang bersorak menyambut musim semiku
Lalu mengapa jua kabut kepenatan
Masih menggelantung di sini
Memberatkan pelupuk jiwa
Membuat enggan tuk berkisah