Tentang menyukaimu, butuh kamus besar yang menjelaskan bagaimana rangkaian hatimu. Tentang menyukaimu yang selalu tertunduk dan diam. Tentang menyukaimu yang selalu tersenyum mempesona. Lagi-lagi harus menggali tentang makna senyum itu. Senyum yang mengembang manis hingga terhenti detak jantung sepersekian detik.
Tentang menyukaimu dan bukan tentang kamu yang menyukai aku. Tentang menyukaimu, hingga aku tertunduk dan diam. Tentang menyukai tawamu yang ramah. Tentang menyukai cara otakmu berpikir.
Tentang menyukaimu, hingga tak mampu menatapmu. Perhatikan. Tidak lebih dari satu detik untuk bisa bertatapan denganmu. Selalu, saat menyukaimu, aku merenungi diriku.
Saat menulis ini, aku melihat embun di mataku sendiri. Semua ini tentang menyukaimu. Tentang menyukaimu, tapi bukan berarti aku akan jatuh.
Menyukaimu dengan caraku sendiri, bukan berarti kamu harus tahu bahwa aku menyukaimu.
Melakukan hal yang sebaliknya, menyimpan rasa ini, dan aku akan berpura-pura untuk tidak menyukaimu.
Banyak cara untuk melakukannya, mengalihkan mataku saat pandangan kita bertemu di satu titik. Meninggikan nada suaraku, saat suara lembutmu menjadi melodi utama dibawah alam sadarku.
2 komentar:
Posting Komentar